VIJ Digital library
Articles

Zakat Calculation Model as a Reduction Factor for Income Tax Based on Law Number 11 of 2006 concerning the Government of Aceh

Nazaruddin
Lhokseumawe State Polytechnic,
Muhammad Nasir
Lhokseumawe State Polytechnic,
Ahmad Fauzan
Lhokseumawe State Polytechnic,

Submission to VIJ 2024-10-02

Keywords

  • Implementation, Calculation Model, Zakat as a Tax Deduction, UUPZ No. 23 of 2011 Article 22 paragraph 1, UUPA No. 11 of 2006 Article 192.

Abstract

The purpose of this study is to examine the implementation of the provisions of Law Number 11 of 2006, especially Article 192 which regulates Zakat as a deduction from income tax. In this study, the researcher examines the extent to which this rule is applied in practice and attempts to evaluate the most effective zakat calculation model as a deduction from income tax. This study uses qualitative methods through interviews, observations, and documentation regarding Zakat as a deduction from tax. The research findings indicate that the implementation of the provision of zakat as a deduction from tax as regulated in Article 192 of Law Number 11 of 2006 has not been optimal in Aceh, especially in Lhokseumawe City. Although this law provides a strong legal basis, the practice in this field still refers to Law Number 23 of 2011 concerning Zakat Management. The implementation of Law Number 23 of 2011 in Lhokseumawe only focuses on the administration and distribution of zakat without providing clear guidelines in integrating zakat into the taxation system, thus inhibiting the use of zakat as a tax reduction tool.

References

  1. W. Munawwir, Kamus al-Munawwir (Surabaya: Pustaka Progressif, 2002), h.815.
  2. Devano, S., & Rahayu, S. K. (2006). Perpajakan: Konsep, teori, dan isu.
  3. Hafidhuddin, D. (2011). Artikel Terkait Realisasi Zakat Pengurang Penghasilan Kena Pajak di Daerah.
  4. Gusfahmi, P. M. S. (2007). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
  5. Kementerian Keuangan. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-6/PJ/2011 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Pembayaran dan Pembuatan Bukti Pembayaran atas Zakat atau Sumbangan Keagamaan yang Sifatnya Wajib yang Dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto. n.d.
  6. Kothari, C.R. Metode dan Teknik Metodologi Penelitian: Edisi Revisi Kedua. New Delhi: New Age International, 2004.
  7. Lavanda, A., & Syahbandir, M. (2018). Pelaksanaan Zakat Sebagai Faktor Pengurang Terhadap Pajak Penghasilan Terhutang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Kenegaraan, 2(3), 612-620.
  8. Logawali, T., Aisyah, S., Kamaruddin, K., & Anwar, N. (2018). Peranan Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak Di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa. LAA MAISYIR: Jurnal Ekonomi Islam, 5(1).
  9. MC Prov Aceh. (2023, Februari 19). Mohammad Haikal: Zakat pengurang pajak adalah amanah UUPA yang belum terealisasi. InfoPublik. Diakses pada 31 Agustus 2024, dari https://infopublik.id/kategori/nusantara/713560/index.html
  10. Menteri Keuangan Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016 tentang Perubahan Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Jakarta: Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
  11. Pemerintah Republik Indonesia. (2011). Undang-Undang Pengelolaan Zakat No. 23 Tahun 2011. Jakarta: Sekretariat Negara.
  12. Pemerintah Republik Indonesia. (2006). Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Jakarta: Sekretariat Negara.
  13. Pemerintah Republik Indonesia. (2010). Peraturan Menteri Keuangan No. 254/PMK.03/2010 tentang Pengurangan Pajak Penghasilan. Jakarta: Kementerian Keuangan.
  14. Qanun Aceh (2007). Tentang Baitul Mal. No.10 tahun 2007.
  15. Qardawi, M. Y. (2006). Hukum Zakat. Jakarta: Litera Antar Nusa, p. 7.
  16. Ridlo, M. T. (2007). Zakat Profesi dan Perusahaan. Jakarta: Institut Manajemen Zakat.
  17. Sahputra, N. (2020). Strategi Penerapan Zakat Sebagai Pengurang Pajak Penghasilan Terhutang (Taxes Credit) Di Provinsi Aceh (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).
  18. Sarbini, A. (2013). Zakat dan Pajak. Syariah, 1(2).
  19. Shihab, M. Q. (2007). " Membumikan" Al-Quran: fungsi dan peran wahyu dalam kehidupan masyarakat. Mizan Pustaka.
  20. Siregar, Syofian. (2014). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Bumi Aksara : Jakarta.
  21. Sudaryono. (2017). Metodologi Penelitian. Rajawali Pers : Jakarta.
  22. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  23. Undang – undang No. 7 Tahun 1984 tentang Pajak Penghasilan (PPh) berlaku sejak 1 Januari 1984. diubah dengan Undang - undang No. 17 Tahun 2000.
  24. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983.
  25. Wawancara Dengan Bapak Badiuzzaman, Kasubbag, Pengembangan dan Informasi Baitul Mal Kota Lhokseumawe, 6 Mei 2024.
  26. Wawancara Dengan Hazryanti Utami, Selaku Fungsional Asisten Penyuluh Baitul Mal Kota Lhokseumawe Pajak Kantor KPP Pratama Kota Lhokseumawe, 25 Agustus 2024.
  27. Widyaningsih, A. (2013). Hukum pajak dan perpajakan: dengan pendekatan Mind Map.